Tuesday, May 24, 2016

cerita ini hanya tentangnya seorang

Ia datang dengan ketenangannya yang sungguh membingungkan 
Dengan leluasa ia menyelinap melalui diri diri orang asing yang lalu lalang di sekitar
Sibuk menerka tanpa henti
Ia pun adalah kreasi Tuhan yang tak 'kan pernah ku mengerti

Lalu ia pergi dengan gelegar layaknya bencana maha dahsyat
Tanpa ampunan bagi hamba sahaya manapun
Ia pergi meninggalkan luka dan binasa 
Dan dengan segala kerisauan hati
Ia menghilang tepat ketika senja tak lagi bersahaja

Namun ia kembali membawa hati layaknya kasih dari Roh Kudus
Seperti apa yang telah ia katakan;
Jiwa dan raganya sudah terpaut akan sesuatu yang seharusnya tak pernah ia miliki
Dan dengan segala kesombongannya yang hakiki
Ia mengajakku untuk berpetualang bersamanya
Sekali lagi

Ia adalah malam malam panjangku yang sepi
Perasaan tandu yang ku padu padankan dengan duri
Seperti hujan yang menerpa bumi tiada henti;
Ia adalah kesedihanku yang berjalan seorang diri

Tapi ia adalah pagiku yang ku nanti
Bagai manusia yang lebih suka diberi
Dan jingga yang bersenggema dengan merah di sore hari;
Ia adalah bahagiaku yang sudah lama bersarang dalam mimpi

Karena mungkin 
Ia adalah bentuk dari segala keraguan 
Yang akan selalu ku harapkan
Dan akan selalu ku aminkan. 

Dan ini hanya untuknya.

No comments:

Post a Comment